Medan | Indonesia Berkibar News - Padatnya arus
lalulintas dan tidak adanya akses untuk penyeberangan di Jalan AH Nasution
Medan, tepatnya di depan sekolah Yayasan St Petrus Medan menjadi keluhan warga
sekitar dan para orang tua siswa.
Hal itu dikeluhkan masyarakat
sekitar, Herman (34), Andik (23) dan Gupta (44) yang kerap menyeberang di jalan
yang padat kendaraan melintas itu, Senin (02-04-2018). Disebutkan Herman, dirinya
merasa kurang nyaman kalau menyeberang dari Simpang Jalan Luku menuju Sekolah
St Petrus karena padatnya kendaraan. Bahkan dia mengaku sudah pernah hampir
diserempet mobil saat menyeberang, karena lokasinya dekat dengan fly over.
Kondisi itu diperparah dengan tidak
adanya rambu-rambu menyeberang jalan, sehingga kendaraan melintas dengan
kencang. Pemerintah diharapkan bisa mencarikan solusi terhadap keluhan
masyarakat ini, ujar Andik menambahkan.
Mengantisipasi padatnya arus
lalulintas dan sulitnya masyarakat menyeberang jalan, ditambah lagi di pulau
jalan dipasang pagar, hendaknya Pemko Medan membangun jembatan penyeberangan
untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda motor, ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD
Medan, Drs Proklamasi K Naibaho, Senin (02-04-2018) kepada wartawan menanggapi
banyaknya keluhan warga sekitar.
“Daerah itu padat penduduk dan arus
lalulintas serta rawan kecelakaan, makanya perlu dibuat jembatan
penyeberangan,” ujar Wakil Ketua DPC Gerindra Medan ini lagi. Sudah banyak
terjadi kecelakaan lalulintas akibat tidak adanya jembatan penyeberangan
tersebut, ujarnya lagi.
Untuk itu, Proklamasi mengharapkan
pemerintah peduli dengan kondisi ini dan membuat solusi berupa jembatan
penyeberangan agar semua pihak bisa merasa nyaman, ujarnya mengakhiri.(torong/zul)
Posting Komentar