Bener Meriah | Indonesia Berkibar News -Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah menargetkan sebanyak 1.200 siswa yang berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) ditambah para dewan 7guru dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah akan menjalani skirining dan deteksi dini kesehatan indera dari tanggal 23 hingga 25 November mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Abdul Muis, SE, MT didampingi Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Gazali, S.KM ketika dikonfirmasi terkait kegiatan dimaksud menjelaskan, ini adalah salah satu upaya dari pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, agar kita bisa mengantisipasi, mencegah dan mengetahui secara dini adanya gangguan kesehatan indera seperti mata, pendengaran dan lainnya pada masyarakat khususnya para siswa, katanya, Rabu (23/11/2022).
Abdul Muis juga menyampaikan, tujuan penting dari skrining dan deteksi dini kesehatan indera ini adalah dalam rangka peningkatan pencegahan dan pengendalian factor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dan upaya deteksi dini gangguan indera pada minimal 45% dari jumlah penduduk Kabupaten Bener Meriah.
“Deteksi Dini Gangguan Indera pada Siswa/I, Santriwan/Santriwati yang ada di Sekolah/Pasantren di Kabupaten Bener Meriah, karena gangguan kesehatan indera dan gangguan kesehatan lainnya ini tentu akan mempengaruhi terhadap kualitas hidup dan juga produktifitas masyarakat khususnya masyarakat Bener Meriah,” tandas Abdul Muis, SE, MT.
“Kita berharap dengan skrining dan deteksi dini kesehatan indera ini agar kita mendapatkan data dengan cepat, dan sekiranya ada gejala kita juga dapat mencegahnya sedini mungkin, ini salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam melayani kesehatan masayarakatnya,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Abdul Muis, SE, MT.
Sementara Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah Gazali, S.KM juga menambahkan, untuk tahun 2022 ini, skrining dan deteksi dini kesehatan indera terhadap para pelajar ini dengan target sasaran sebanyak 1.200 siswa SLTA sederajat ditambah dengan dewan guru dari masing masing sekolah yaitu, SMK Negeri 1 Bener Meriah 400 siswa, MAN 1 Bener Meriah 400 siswa dan SMA Negeri 1 Bandar 400 siswa, dan program ini akan dilanjutkan pada tahun 2023 mendatang, jelasnya.
“Untuk hari ini (Rabu, 23/11) kita mulai dari SMK Negeri 1 Bener Meriah, besok Kamis (24/22) MAN 1 dan lusanya Jum’at (25/11) SMA Negeri 1 Bandar, semoga apa yang kita tergetkan bisa tercapai, Insya Allah,” harap Gazali.
Dijelaskan Gazali, skrining dan deteksi dini yang dilakukan ini meliputi Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Perut, Tekanan Darah, Pemeriksaan Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran pada siswa/i serta Deteksi dini factor risiko penyakit tidak menular pada dewan guru berupa pemeriksaan Gula darah, kolesterol dan asam urat, paparnya
Petugas pelaksana adalah tim dari Dinkes Bener Meriah, Puksemas Simpang Tiga dan Puskesmas Bandar dan didampingi oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Gangguan Indera Fungsional dari Dinas Kesehatan Aceh. Perlu juga kami sampaikan, pencatatan dan pelaporan ini langsung diinput ke dalam Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK), maka untuk skrining dan deteksi dini kesehatan indera ini para siswa/I diharuskan membawa fotocopy KK atau Nomor Induk Kependudukan (NIK), tutup Kabid P2P Gazali, S.KM. (Diskominfo/hamdani/anan)
Posting Komentar